Selasa, 14 Juni 2011

Hal Yang Tidak Bisa Di Ucapkan Ayah Kepada Anaknya



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.


Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak
boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan
bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa
pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya

Senin, 13 Juni 2011

Menciptakan Kedamaian Diri


Biasanya orang cenderung merasa stress setelah melakukan aktivitas kerja yang melelahkan. Jika tidak cepat ditanggulangi maka seseorang bisa jatuh sakit karena tak cukupnya waktu istirahat dan relaksasi. Dalam situasi demikian pikiran tidak merasa damai dan batin menjadi tidak tenteram. Untuk itu diperlukan sedikit penyegaran pada jasmani maupun rohani agar pikiran menjadi terbuka dan rileks.
Lalu mengapa orang bisa menjadi lelah? Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain:
1. Pekerjaannya membosankan
2. Mempunyai majikan yang tidak simpatik
3. Bekerja dalam keadaan sulit
4. Tidak cocok dengan rekan-rekannya
5. Tidak puas dengan pekerjaan yang didapat
6. Adanya masalah dalam rumah tangga
7. Takut kehilangan pekerjaan
8. Menghindari masalah yang harus dihadapi
Mulai Pendidikan Diri Sendiri
Jika sesorang merasakan gejala yang mengarah pada faktor-faktor di atas maka harus diantisipasi oleh diri sendiri. Berikut ini kiat untuk memulai pendidikan diri sendiri agar tercipta emosi yang seimbang :
1. Menguasai emosi yang melelahkan
2. Membangkitkan emosi yang memberikan tenaga
3. Mencari pandangan hidup yang lapang
4. Belajar mengatasi kerugian psikologis
5. Mendatangkan keseimbangan dalam hidup
6. Belajar membangkitkan emosi dengan membentuk kebiasaan
Ciptakan Kedamaian
Ada beberapa faktor yang merupakan penyejuk sehingga dapat mendinginkan pikiran serta batin dengan menciptakan kedamaian dan kebahagiaan.
1. Cinta kasih
Melatih hati dengan penuh cinta sehingga terbebas dari kebencian, iri, dengki dan nafsu serakah.
2. Melatih pikiran
Miliki pikiran yang baik dan jernih dan tidak kotor oleh hal-hal negatif (berpikir positif)
3. Melatih kelakuan atas dasar norma-norma di masyarakat (etika dan sopan santun)
4. Menjaga keseimbangan batin
Batin yang kokoh tidak mudah goyah oleh apa pun jua termasuk stress
Saran untuk kenyamanan kerja
1. Jangan merasa diri ini tertekan
2. Cintai pekerjaan dengan sungguh-sungguh
3. Rencanakan pekerjaan dan kerjakan sesuai sistem
4. Jangan berusaha menyelesaikan pekerjaan sekaligus
5. Miliki sikap mental yang kuat
6. Efisien waktu dan tenaga dalam bekerja
7. Istirahat sejenak bila merasa penat
8. Biasakan menentramkan batin
9. Jangan menimbun pekerjaan yang bisa diselesaikan hari ini
10. Berdoa sebelum melakukan pekerjaan
11. Minta pada Tuhan agar membantu meringankan pekerjaan
Hikmah :
Seorang yang menghargai budaya kerja adalah tipe manusia yang mempunyai cita-cita. Ia tak gampang runtuh hanya karena badai menghadang. Tak cepat lelah karena perjalanan yang ditempuh terasa jauh. Berserah pada nasib tanpa usaha merupakan khayalan dan angan-angan. Sedangkan khayalan dan angan-angan adalah kemauan tanpa usaha. Berjuang dan bekerja keras untuk mendapat hasil terbaik. Berdoa dan tetap berpasrah diri kepadaNya.